Wednesday, January 09, 2008

Tutup Tahun dan Menghabiskan Anggaran

Tahun 2007 dah lewat, kerjaan akhir tahun begitu luar biasa, di tambah libur beruntun yang mestinya kalo liburan itu asyik jadi gak asyik karena banyaknya kerjaan yang ke pending di tambah kuantitas kerjaan jadi jauh-jauh bertambah di bandingkan biasanya. ya akhir tahun identik dengan habis-habisan. maka ketika browsing dan baca berita disini saya jadi gak kaget dan dah biasa banget deh di negeri ini.

Ya Akhir tahun identik dengan menghabiskan anggaran. kalo ibu menteri keuangan bisa terkaget-kaget dengan belanja modal pemerintah dalam dua minggu yang bisa naik sampai enam persen di akhir tahun.

Seperti biasa perencanaan yang amburadol dan tolak ukur kinerja juga yang di ukur dari penyerapan anggaran ditambah lagi ketakutan akan menjadi "luncuran" tahun berikutnya. maka ketika akhir tahun rame-rame kejar setoran pake sistem kebut semalam dan semua pake sistem "simsalabim" proyek pembangunan yang nyata-nyata imposible untuk diselesaikan dalam waktu sebulan bisa langsung jadi dan dibayar hanya dalam waktu dua minggu. belanja yang gak perlu pun jadi di beli juga untuk menekan saldo kas dan bank di akhir tahun.
sebagai "tukang bikin laporan keuangan" kadang hanya geleng-geleng melihat peristiwa yang terjadi. semua bukti mendukung dan harus di buku kadang perang batin (lek seng iki sedikit hiperbola rek :D) akan hal ini terjadi. Bukti lengkap semua mendukung dan pembayaran sudah dilakukan berita acara siap operasi dan lain-lain komplit. ya sudah tidak ada pilihan lagi untuk dibuku.
efisiensi di tempatkan di paling dasar sampe gak keliatan dan sementara langsung di pinggirkan dan di lupakan dulu.

Anggaran yang harusnya sebagai alat control dan guide suatu proses kegiatan perusahaan dan menjadi seperti hanya syarat saja, penyusunan cash flow sebagai penjabaran dari anggaran disusun asal-asalan saja sehingga lebih dari 50% duit di alokasikan di penghujung tahun. suatu gambaran yang memprihatinkan. bahkan ketetapan anggaran sering kali pada bulan ketiga sehingga efektif hanya kurang sembilan bulan kita bekerja, dimana tiga bulan pertama kita bekerja tanpa guide. dan ini terus dan terus terjadi.

ya kita sudah memasuki tahun 2008 semoga ada perubahan dalam cara pandang tentang menghabiskan anggaran, ya kita cuma bisa berkata SEMOGA

7 comments:

Anonymous said...

sing penting piye carane awak dewe ora melu2 rusak. yo to cak?

Anonymous said...

he2, kerjakan dengan hati lapang dan sungguh2 aja ces..
dan selalu tawakkali
insya Allah selesai..amin

Samsjul Hudha said...

sih mending kalo dipakai belanja kantor...
di insatansi adiku sisa anggaran buat plesir ke Bali..

Anonymous said...

jangankan anggaran tahunan gitu, pak. untuk bikin rapat mingguan aja, kadang duit buat beli kue atau minuman bisa berlebih (sampai kue atau minuman itu terbuang mubazir). mungkin ini memang termasuk budaya kita. daripada kurang, mending lebih. akhirnya terbawa ke perencanaan anggaran, hehehe...

Anonymous said...

wah institusi mana tuh yang bisa ngabisin anggaran dadakan kyk gitu.

kalo ada acara hore-horepun, kalau di kantor saya tetep lah dianggarkan.

have a good wiken!

Anonymous said...

sebuah pola yang selalu berulang ulang terutama bagaimana bisa 'bancaan proyek '.

( * trenyuh pada negeri ini )

amethys said...

walahhhh.....trus mbikin pengeluaran siluman?